Sahabat ღ Selamanya

_______________________[ Subscribe to Sahabat ღ Selamanya by Email ]________________________

(Lalat Dan Keledai)




Lalat mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, seakan-akan pengemudi kapal, di atas pucuk jerami dan (kolam air berisi) kencing keledai.

"Aku memandang ini lautan dan kapal!" katanya. "Aku telah memikirkan dalam-dalam (tafsir) itu dalam waktu yang lama.
Lihat! Ini lautan dan ini kapal, dan aku pengemudinya yang piawai serta bijaksana."

Dia mendorong rakit itu ke laut, yang sedikit kelihatan tidak terbatas dalam pandangnya. Air kencing itu luas tidak terkira dibanding dengan dirinya: di manakah penglihatan yang bisa melihat keadaan air yang sesungguhnya?

Dunianya meluas hanya sejauh pandangannya, matanya begitu besar, lautnya besar dalam kesempitan pandangannya.

Begitulah tafsir yang keliru: seperti si lalat, khayalnya hanya seluas air kencing keledai dan wawasannya tidak berharga seperti jerami.

Jika lalat meninggalkan tafsirnya yang sempit, tentu keberuntungan akan mengubah si lalat menjadi Humdy.

Orang yang mendapat petunjuk dari Tuhan makna hakiki ajaran agama bukanlah seekor lalat, rohnya tidak sama dengan wujud lahirnya..

Sahabat ღ Selamanya

[ Grab this Headline Animator ]