Teruntuk dirimu'
disamudra biru cintaku"
Tidak sedikit pria yang menilai *memponis* pasangannya hanya berdasarkan perhitungan matematika (Logika) HUKUM PASTI.
Seakan semua asumsi penilai'annya menjadi acuan pembenaran atas satu perhitungan'nya'.
Andaikan diriku boleh mengetahuinya' alangkah cerdas perhitungan Pria.? sehingga seakan kami (Wanita) dapat dinilai ataupun diponis berdasarkan bilangan Angka'. (Logika) Lalu berapakah nilai angka yang tertera di bilangan salah' Minus' seribukah atau sejuta' ?
Mungkin pembenaran pria dapat menghasilkan angka nol seratus kelipatan dari tambahan buah fikirannya'.
tetapi akankah ia mampu menilai secara obyektif Himpunan rasa'.
yang ada pada setiap mahluk yang benama wanita'. ?
Pria itu berfikir laksana cahaya'. (petunjuk)
Meskipun terkadang percik api turut menjilat jilat dihujung lidahnya'. Hingga kelembutan hati mengeras bagaikan batu saat terjilat api'. dan ketahuilah bilamana wanita itu tidak mengutamakan fikiran (LOgika) sebagai tindakan eksekusi' pernyata'annya' Melainkan mengusung asa dari rasa hatinya'.
Dapat kubayangkan ' Bila hati wanita dihujam cahaya cinta'
Begitu indah. Hingga rona warna menyelubungi pandangan mata bhatinnya" Tiada lagi berguna,'Bagi seorang yang buta untuk melihat meraba ataupun mengenal cinta' sebab ia telah menanggalkan perhitungan Matematika' (logika) apapun namanya bilangan angka' ^_*
Didalam kegelapan seorang yang melihatpun (saat terpejam)
Akan jelas paparan kerinduan akan wajah kekasihnya'.
Duhai kekasihku yang pandai'. menenangkan hati. membenam kerinduan' dan gemar berdalil'. serta menguatkan kelemahanku"
Bilamana Engkau dapat menghitung besaran rasa cintaku' ataupun menimbang neraca rinduku' Hitunglah' aku akan senantiasa setia menanti akan jawabmu" :)
